Bupati Bandung Kunjungi SMPN 2 Banjaran
Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna kembali melaksanakan program Buku Sekolah (Bupati Kunjungan ke Sekolah) di SMPN 2 Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/22). Kunjungan Bupati Bandung yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Ruli Hadiana bertujuan untuk melihat dan mendengar langsung dari para guru maupun siswa terkait dengan kondisi pendidikan.
Bupati Bandung berharap dengan adanya kegiatan Buku Sekolah dalam rangkaian Saba Desa atau Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Kecamatan Banjaran ini dapat mengoptimalkan tiga muatan lokal program unggulan di Kabupaten Bandung, yakni pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda serta program belajar mengaji dan menghafal Al-qur'an. Menurut Bupati tiga muatan sekolah tersebut ditujukan untuk mencetak akhlak para siswa dan diharapkan tiga muatan lokal ini lebih dioptimalkan kepada para siswa TK, SD, dan SMP.
"Kalau akhlak anak-anak tak dipersiapkan dari sekarang, bagaimana nanti masa depan anak-anak. Melalui muatan lokal pendidikan itu, kita dapat membentuk akhlak dan karakter anak-anak saat berada di sekolah maupun di rumah dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Dikatakannya, muatan lokal memang tak wajib, tapi sangat bermanfaat bagi para siswa karena dapat meningkatkan pembentukan karakter dan akhlak para siswa itu sendiri.
"Makanya, saya ingin melihat langsung kondisi sekolah. Kita sama-sama evaluasi demi kebaikan kita semua," kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.
Bupati Dadang Supriatna pun memberikan perhatian khusus kepada para lulusan SLTA di Kabupaten Bandung, yaitu melalui program Besti (Beasiswa ti Bupati). "Kita sudah menggulirkan program Besti untuk 50 orang. Nanti tahun depan ditambah menjadi 200 orang. Program Besti ini ada tambahan dari Pak Haji Cucun Ahmad Syamsurijal (Ketua Fraksi PKB DPR RI)," katanya.
Dalam diskusinya dengan jajaran pengajar dan siswa SMPN 2 Banjaran, Dadang Supriatna pun turut membahas kebutuhan toilet untuk para siswa di sekolah. "Setiap 25 siswa, harus tersedia satu toilet. Kalau di SMPN 2 Banjaran ini ada 1.106 siswa, artinya harus ada sedikitnya 40 toilet, dan saat ini baru ada 12 toilet," tuturnya.
Dalam Kesempatan tersebut Bupati Bandung juga mengingatkan kepada para kepala sekolah maupun para guru terkait infrastruktur bangunan sekolah.
"Mengingat saat ini memasuki musim hujan. Jadi sebelum ambruk, lebih baik dipantau sejak dini. Dengan harapan pada awal tahun bisa diperbaiki atau dibangun kembali," ujarnya.
Di hadapan para tenaga honorer di lingkungan sekolah tersebut, Dadang Supriatna menegaskan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan nasib 11.000 tenaga honorer asal Kabupaten Bandung.
Selanjutnya Bupati Bandung menjelaskan bahwa Pemkab Bandung sedang berusaha melakukan mapping kebutuhan ASN.
"Supaya disaat ada ASN yang pensiun, tak bingung lagi siapa yang akan menggantinya," katanya.
Pada kesempatan itu pula, Dadang Supriatna pun menerima keluhan dari seorang guru yang menyebutkan, sekolahnya kekurangan air. Oleh karenanya pihak sekolah berharap ada bantuan sarana dan prasarana air bersih, selain toilet dari Pemkab Bandung.
Reporter : Yun.s
Tidak ada komentar