Pembangunan Jalan Cidugaleun-Parentas Menuai Kontroversi , DPRD Komisi III Kabupaten Tasikmalaya Turun Tangan !
Menyikapi aksi protes yang di lakukan oleh Delapan Kepala Desa se Kecamatan Sariwangi bersama para tokoh agama dan kepemudaan geruduk gedung DPRD Hari Kamis Tanggal 9 September 2022,atas sikap pemerintah daerah dalam hal ini DPUTRLHPP yang sedang melaksanakan pelebaran jalan Cidugaleun-Parentas dan dikerjakan oleh rekanan atas nama CV.Darma Bakti dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 8.746.323.938,35 .(Delapan Miliar Tujuh Ratus Empat Puluh Enam Juta Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan Tiga Lima Rupiah). Diduga selain pekerjaan yang amburadul serta mencemari sungai Ciwulan-Cilaki terutama air yang sebelum ada pembangunan jalan sangat bersih dan kini menjadi kotor menimbulkan bau yang tak sedap .
Hal tersebut mendapat tanggapan yang sangat serius dari Anggota DPRD Komisi III serta melakukan Sidak ( Inspeksi Mendadak)serta monitoring langsung terjun ke lokasi kegiatan bersama Muspika Kecamatan , BPBD , Bappeda , DPUTRLHPP, serta Para Kepala Desa se- Kecamatan Sariwangi .
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aang Budiana ,S.,Ag mengatakan " Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak dari BPBD , Bina Marga , Bappelitbangda , Camat Sariwangi , Para Kepala Desa , Masyarakat , dan para Tokoh se Kecamatan Sariwangi. Kami turun langsung terkait pengaduan masyarakat Sariwangi , kesimpulan dari kita memang betul ini ada ke kurang singkronan , dan kekurang itu bukan berarti tidak sempurna mari kita sempurnakan terutama dari proyeksi pembangunan ". Ungkapnya kepada wartawan usai monitoring di lapangan . Selasa (13/09/2022).
Lanjut Aang , Dampak dari yang di audensikan oleh masyarakat Kecamatan Sariwangi ada 3 hal yang akan kita lakukan . Pertama mungkin akan pengerukan secara manual harus kita rekomendasikan , pengerucukan dari mulai hilir sampai ke hulu dengan sistem terasering dan yang ke tiga kita akan merekomendasikan kepada BPBD dan Bappeda untuk mengkaji aliran sungai di pindahkan ,namun kendalanya ini tim tekhnis harus melalui tahapan dari Bappelitbangda . Rekomendasi dari BPBD terkait dengan alur sungai yang ada di situ , karena tanahnya milik perhutani , wilayahnya ada dari PSDA Ciwulan-Cilaki jadi kita harus melalui tahapan-tahapan itu dan itu akan kita rekomendasikan .
" Saya kira untuk penanggulangannya preventif seperti itu , karena memang masyarakat ini di khawatirkan bahwa airnya ini terkena penyakit . Maka kita meminta sampel dari ke 5 tempat mungkin dari pondok pesantren ,mesjid , perikanan , aliran ke pemerintahan ,dan juga sampel yang lain untuk nanti kita bawa ke laboratorium lengkap . Namun ,sayangnya laboratorium ini yang ada hanya di Bandung dan itu adalah yang terpenting ". Tuturnya
Menurutnya ,Karena dampak dari kegiatan ini sungai menjadi keruh sementara disini di pakai oleh orang banyak , karena masyarakat disini tidak neko-neko hanya saja ingin air bersih sementara sekarang keruh . Nanti kita akan cek apabila membawa wabah penyakit jelas nanti kita akan rekomendasikan untuk penyetopan sementara . Tegasnya
Lebih lanjut Aang , Dan nanti kita akan hadirkan dari pemborong dan kita belum meminta ke pihak pemborong karena yang bertanggung jawab ini kan Dinas dulu dan kita tidak mau ada dokumen dari pemborong karena sudah ada SKPD yang menangani . Tegasnya lagi
Di tempat yang sama, Romy Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPUTRPPLH menuturkan bahwa akan menunggu rekomendasi dari Komisi III dan mungkin setelah ada rekomendasi menurutnya akan melakukan apa-apa saja yang harus di kerjakan di lapangan . Dan mungkin rekomendasinya besok akan langsung ditindak lanjuti rekomendasi dari Komisi III .
" Terkait adanya perencanaan yang kurang matang mungkin ada suatu mis di perencanaan kita juga tidak menafsirkan seperti itu dan nanti kita akan perbaiki perencanaan itu dengan upaya upaya preventif ". Singkatnya.
Apit Sujana Selaku Ketua Apdesi Kecamatan Sariwangi menambahkan bahwa " Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak wabil khusus Masyarakat Sariwangi yang mana mungkin respon ini berkat semua pihak baik media ataupun Tokoh Masyarakat disini . Sekarang mungkin salah satu hal yang sangat berharga bagi kami karena DPRD Kabupaten Tasikmalaya Komisi III turun hampir semua dan termasuk dari Lingkungan Hidup ada , PSDA ada , termasuk Kabid Jalan juga ada dan pada dasarnya kita melihat ke bawah melihat situasi dan kondisi semuanya pada bengong Komisi III itu kok bisa seperti ini ". Ungkapnya
Lebih lanjut Apit ,Disisi lain Alhamdulillah Kami bersama Kepala Desa masih di beri kepercayaan oleh para Tokoh dan juga Ulama dan itu merupakan suatu kehormatan bagi kami , maka kami pun harus melaksanakan dengan betul-betul jelas action nya seperti apa untuk di sampaikan . Dan hari ini juga kami di tunggu oleh masyarakat dan pondok pesantren hasil daripada ini akan di sampaikan . Dengan tidak hadirnya pengembang hari ini kami secara pribadi merasakan penyesalan karena tidak ada satupun dari pengembang . tapi itu kami serahkan kepada Dinas , mungkin hak progreatif dinas atau Dewan lah yang bersangkutan dengan pengembang .
" Tadi ada sebuah solusi untuk sementara untuk menindak lanjuti dari keinginan masyarakat untuk mengurangi keruhnya air itu akan memakai rucuk rucuk bambu , tapi kami akan memantau terus bahkan besok kita akan lihat sudah action apa belum . Karena kami di tuntut tanggung jawab oleh semua pihak untuk melaksanakan ini sejauh mana setiap perkembangan itu hasilnya ". Imbuhnya
Selain itu Apit juga mengatakan bahwa "Kami berharap kedepannya setiap pengembang atau pemerintah terkait kalau ada proyek -proyek yang asal masuk bukan di sariwangi saja tetapi juga untuk di wilayah lain harus benar-benar tertib koordinasi baik dari pihak Muspika Kecamatan , Desa , supaya tidak terjadi hal seperti ini . Apapun yang terjadi kalau ini juga proyek besar ini tidak akan terjadi kalau komunikasi dan koordinasi itu jalan , karena siapa tau ide dari masyarakat yang paling bawah itulah yang paling bermanfaat bagi mereka .Karena memang ini bleng tidak ada jangankan kepada kita ke Sariwangi kepada Cigalontang saja , seperti Kapolsek ,Danramil , Kecamatan , itu hampir tidak tahu semua . Bahkan sampai sampai ada orang di Dinas juga tidak tahu lokasi yang ada disini , itu kan aneh pak . Kami tetap mendukung pembangunan dari pemerintah kita dukung sepenuhnya . Marilah kita kordinasi dan komunikasi sebesar apapun ,sekecil apapun pembangunan jangan sampai ada dampak yang lain terhadap masyarakat ".Pungkasnya .
Reporter: Ilham Rachman
Tidak ada komentar