Breaking News

Viral..!! Sikap Bejat Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santri, Ponpes ini Jadi Cuitan Netizen?

Kabupaten Tasikmalaya - Qjabar.com

Seorang oknum guru ngaji di Kabupaten Tasikmalaya, bagian selatan kecamatan Bantarkalong yang tidak jauh dari lokasi wisata religi Pamijahan, dengan sikap ulah seorang oknum guru, diduga mencabuli 9 orang muridnya. Hal ini jadi cuitan Netizen serta jadi omongan Warga Bantarkalong.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mendapat laporan sehingga mendampingi para korban.

KPAID Kabupaten Tasikmalaya melaporkan dugaan pencabulan oleh oknum guru ngaji tersebut ke unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Kamis yang lalu (9/12/2021)

KPAID Tasikmalaya menduga korban kebejatan oknum guru tersebut ada 9 orang dengan usia antara 15 hingga 17 tahun. Para korban masih duduk di bangku MTs dan MA.

“Kami datang ke Polres Tasikmalaya untuk melaporkan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji yang ada di Selatan Tasikmalaya,” ungkap Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rianto di Mapolres Tasikmalaya, "ungkap Dia saat menyampaikan di Kapolres Tasikmalaya.

Dua orang santriwati yang menjadi korban oknum guru ngaji tersebut ikut mendatangi unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya untuk menjalani pemeriksaan.

“Hasil pendalaman kami sementara ada 4 santriwati jadi korban pencabulan, mereka para korban sedang menjalani terapi untuk memulihkan psikisnya. KPAID menduga ada 9 santri wanita yang jadi korban pencabulan selama bertahun-tahun tersebut,” katanya.

Pihak Qjabar sempat mendatangi pihak pondok pesantren yang berada di kecamatan Bantarkalong, bahkan lokasinya tidak jauh dari Pertigaan Pasar Simpang Bantarkalong Tasela

Sebelumnya sempat bincang bincang dengan Warga setempat merasa kaget hal ini baru terungkap, pedahal Pondok Pesantren tersebut sudah di kenal baik juga bagus sehingga santri nya pun banyak dari luar daerah.

Warga pun menyayangkan kejadian ini, sehingga jadi omongan di sekitarnya. 

"Gara rame jeng viral di Bandung , ayeuna di Tasikmalaya "ucap warga yang enggan di sebutkan namanya.

Mereka menjelaskan, "kami juga dapat informasi dari berita dari KPAID awalnya,  bahkan sempat dikirim linknya tapi dah kehapus. Karna kebetulan ada grup reunian di Sekolah di MTS, jadi sekolah MTS sekarang jadi sorotan publik, "katanya

"Kalau di bandung mah dugi ka hamilna saur dina berita mah,Tapi kalau di Tasikmalaya tidak kedengaran, kemarin ketua DKM inisial (J) sempat di datangi oleh pihak kepolisian sehingga untuk di pinta keterangan, itu info belum pasti baru isu saja, "katanya.

Yang kaget nya , dia itu seorang oknum  guru bahkan dan istrinya pun seorang ASN, mengajar di sekolah Aliyah, bahkan jadi mubaligoh di tiap pengajian, kami juga perihatin atas kejadian ini, "kata Dia.

Bahkan inisial AN terlihat wajahnya cakep penampilannya oke lah, "katanya yang diduga pelaku pencabulan itu , udah denger di panggil sama pihak kepolisian , katanya mungkin dalam pemeriksaan. Itu yang kami tau, "katanya.

Sementara pihak kepolisian masih dalam tahap pemeriksaan buat saksi, belum ada pemanggilan terhadap pelaku dugaan pencabulan.

Pihak Qjabar mendatangi Pondok Pesantren yang lokasi nya tidak jauh dari Pasar Simpang. Namun lokasi pondok terlihat sepi, sehingga santrinya pun tidak banyak, bahkan tidak ada seorang pun santriwati terlihat.

Bu Ema menjelaskan, "kalau informasi terkait itu , kita gak tau ya, soal nya belum dapat informasi, sambil terlihat gugup saat di pinta keterangan pihak Qjabar di rumah kediamannya. Sabtu 11/12/2021

Masih kata Bu Ema, "bapak kebetulan lagi tidur , karna baru datang , kalau keterangan terkait pencabulan kita tidak tau sama sekali baik di berita online atau media nasional kita tidak tau, yang tau viral itu di Bandung saja, "kata Ema

Lanjut Bu Ema, "kalau saat ini santriwati pada libur sebagian, "tutur Dia

Bu Ema mengharapkan info itu tidak terjadi apalagi inikan pondok pesantren tentunya kita akan jaga nama baik pondok pesantren, "kata Bu Ema selaku anak pemilik  dari Ponpes di Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.

Ada apa dengan Ponpes tersebut, sehingga jadi obralan bagi warga setempat ? Pihak Qjabar akan terus telusuri informasinya dikarnakan saat ini masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian

Reporter:Aditya
Editor: Ek


Tidak ada komentar