Imbas Larangan ASN Cuti Saat Nataru, Marak Pembatalan Pesanan Villa dan Tent di Objek Wisata
Imbas adanya aturan mengenai larangan cuti saat natal dan tahun baru 2022 bagi aparatur sipil negara (ASN), sejumlah objek wisata di Kabupaten Bandung alami pembatalan pesanan dari wisatawan.
Diketahui, Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melarang pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengambil cuti saat libur hari raya Natal dan Tahun Baru 2022. Larangan ini tertuang dalam Surat Edaran yang mengatur ASN melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau mudik selama periode Hari Raya Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), yaitu sejak tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022.
Captain Pinisi Resto Glamping Lakeside, Rida Hamdani mengatakan dalam rangka menikmati momen natal dan tahun baru 2021, ada banyak wisatawan yang sudah melakukan pemesanan tent resort di Glamping Lakeside. Namun dikarenakan ada kebijakan dari pemerintah pusat mengenai larangan cuti natal dan tahun baru bagi ASN, membuat sejumlah wisatawan memilih menjadwal ulang pesanannya bahkan membatalkan pesanannya.
“Melihat kebijakan pemerintah dimana ASN dilarang cuti, jadi ada beberapa yang cancel dan beberapa pula yang reschedule untuk pindah tanggal,” ujar Rida saat ditemui di Glamping Lakeside, Sabtu (28/11).
“Kebanyakan yang cancel di type family yang terdiri dari delapan orang. Karena dilarang cuti, ayahnya enggak bisa berangkat, jadi satu keluarga itu cancel,” sambungnya.
Tent Resoret di Gelamping Lakside Rancabali itu terdiri dari Sayang Heulang Resort, sembilan unit Lakside Tent Resort, sepuluh unit Family Tent Resort dan 14 unit Keong Tent Resort. Dikatakan Rida, wisatawan yang melakukan pembatalan pesanan jumlahnya sampai 25 persen atau sekitar 15 tenda.
“Untuk tahun baru full, tapi kita ikuti dan dukung kebijakan pemerintah jadi mungkin ada beberapa tamu yang ASN yang cancel dan rescedule,” tutur Rida.
Setelah dilakukan pembukaan beberapa waktu yang lalu, kata Rida, saat ini kunjungan wisatawan di Glamping Lakeside sudah mulai stabil. Mengingat cuaca saat ini yang sering hujan, membuat kunjungan wisatawan didominasi oleh kendaraan roda empat dan bus. Dan pendapatan untuk objek wisata juga sudah mulai stabil.
“Untuk paket Nataru hanya berupa tiket terusan. Jadi dengan Rp50 ribu bisa masuk ke semua wahana,” jelas Rida.
Pembatalan pesanan oleh wisatawan juga dialami oleh agro wisata Walini.
Kepala Unit Agro Wisata Walini, Ade H. Yuyun Rahayu mengatakan dalam rangka persiapan libur natal dan tahun baru 2021, pihaknya akan mengikuti aturan dari pemerintah utamanya dalam hal protokol kesehatan. Diakui Ade, dengan adanya larangan cuti bagi ASN, banyak yang melakukan cancel dan reschedule pesanan.
“Lagi pula dengan aturan Nataru kedepan yaitu mulai tanggal 24 Desember 2021, banyak yang cancel atau direscedhule,” ujar Ade saat ditemui ruang kerjanya di Agro Wisata Walini, Sabtu (28/11).
Resort Agro wisata Walini terdiri dari tiga unit villa lumbung, tiga unit sarang burung, tiga unit bungalau. Kata Ade, pengunjung yang datang ke agro wisata Walini itu mayoritas merupakan pelanggan tetap yang berasal dari Karawang, Bekasi hingga Serang.
“Yang sudah terprediksi sama kami baru ada 4 orang cancel dari jumlah total sembilan cottage yang ada,” jelas Ade.
Pihak agro wisata Walini, kata Ade, selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Diantaranya dengan menerapkan kapasitas 50 persen pengunjung, lalu jika jumlah wisatawn sudah melebihi kapasitas maka petugas akan melakukan penutupan.
Setiap minggunya, saat pandemi Covid 19 kurang dari dua ribu wisatawan datang ke agro wisata Walini. Namun jika kondisi normal seperti tahun sebelumnya, kata Ade, bisa mencapai lima ribu wisatawan.
“Kalau pengunjung membludak takut ada klaster baru. Makanya kami akan memperketat protokol kesehatan. Ya alhamdulillah dengan adanya aturan prokes, wisata tetap diperbolehkan sampai 50 persen,” pungkas Ade.
Reporter:(Roni)
Editor:Ek
Tidak ada komentar