PPS Gelas Pengajian "Sucikan Hati Kuatkan Silaturahmi"
Pemuda Pemudi Saguling (PPS) menggelar Pengajian yang berlangsung di Aula Manaarotul Ummah Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.Minggu (12/09/21).
Pengajian tersebut merupakan program rutin yang diselenggarakan PPS dengan menghadirkan dua Ustad Wilayah PPS yaitu Ustad Yasir Arafat dan Ustad Rifki Tafta Jani sebagai narasumber.
Pengajian tersebut bertema “Sucikan Hati, Kuatkan Silaturahim” dihadiri oleh seluruh kafilah yang tergabung di PPS.
Ketua PPS Ayi Adma menyampaikan ajakan mempersatukan umat tanpa ada halangan ras atau golongan darimana kita berasal.Bersatu dan Bangkitnya PPS menjadikan kekuatan besar bagi saguling khususnya."Tepat pada tahun 1977 yang lalu, berlangsung Kongres Pemuda pertama yang memicu lahirnya Pemuda-Pemudi Saguling(PPS).
Pemuda Saguling yang saat itu masih terpecah belah oleh latar belakkang pemikiran yang berbeda, mulai menyadari akan pentingnya persatuan dan memahami siapa sebenarnya musuh mereka saat itu.
Hingga kemudian, momentum Pemuda ini menjadi salah satu momen kebangkitan PPS dari perjalanan panjang pemuda saguling ini menuju persatuan,seelain itu para pemuda, di era golabal sekarang ini dituntut untuk meneruskan perjuangan dan semangat para pemuda yang pada zaman dahulu telah terbukti bahwa pemuda ikut ambil bagian dalam memperjuangkan persatuan pemuda -pemusi saguling yang dibentuk oleh Bapak Mumu."Paparny.
PPS dengan ini tetap terus mendorong kreativitas dan turut serta mendidik pemuda-pemudi saguling untuk selalu bersikap positif dalam segala hal dan menjunjung tinggi rasa persatuan dengan tidak membeda-bedakan kapilah, dimana di era globalisasi sekarang ini begitu banyaknya hoax dan hate speech yang kita lihat di dunia maya yang menjadi salah satu penyebab timbulnya perpecahan.
Oleh karena itu,Ayi Adma berharap pemuda-pemudi di era globalisasi saat ini dituntut untuk mampu menyaring derasnya arus informasi sehingga tidak termakan berita bohong. Karena terkadang yang menjadi musuh bangsa kita bukanlah dari daerah luar, tetapi berasal dari elemen kita sendiri."tambahnya.
Dalam paparannya Ustadz Yasir Arafat memberikan penerangan kepada jamaah pengajian tentang Kisah Ya’juj dan Ma’juj dalam Alquran disebutkan dalam dua surah yakni surah al-Kahfi [18] ayat 83-106 dan Surah al-Anbiya [21] ayat 95-98. Ya'juj dan Ma'juj merupakan makhluk Allah yang keluar saat akhir zaman yang muncul setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa AS.
Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu mereka menghujamkan panah ke arah langit untuk membunuh penghuni langit.
Mereka merusak apa saja yang ada di sekitar mereka, jika mereka melewati satu danau maka air danau itu akan habis karena sifat rakus mereka.
Dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan dari Ibnu Jarir menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Nuh as. tepatnya dari garis keturunan Yafith bin Nuh as. Kisah Ya’juj dan Ma’juj berhubungan dengan Zulqarnain, dimana Zulqarnain adalah hamba Allah yang Shaleh yang sering melakukan perjalanan dari Timur ke Barat.
Sementara Ustadz Rifki Tafta Jani memaparkan tentang pentingnya ukuwah Islamiyah dan mengajak seluruh organisasi pemuda dan remaja masjid di bawah naungan PPS untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah menjaga persatuan umat dan mengisi acara dengan kegiatan yang positif.
"Saya secara pribadi sangat concern dengan perkembangan pemuda dan remaja masjid yang ada. Karena nantinya di tangan kita perkembangan peradaban Islam akan di kelola. Untuk itu jaga selalu Ukhuwah Islamiyah,
Diisi dengan berbagai kegiatan positif dan jadikan masjid sebagai pusat agama, pendidikan, ekonomi, dan budaya," kata Ustadz Rifki saat penyampaian materinya di Aula Manaarotul Ummah Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.Minggu Malam (12/09/2021).
Dia juga meyakini bahwa organisasi pemuda seperti G-Pis,APRAK,LESANG GUNPUT,REGIN,TUMARITIS,ARGIN,BRASKA,USA,dan GUNKON yang punya potensi besar yang harus dikembangkan dalam berbagai bidang. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh seluruh umat.Pungkasnya.
Di tempat terpisah ketua Organisasi APRAK Doris berharap,"pemuda-pemudi di era globalisasi saat ini dituntut untuk mampu menyaring derasnya arus informasi sehingga tidak termakan berita bohong. Karena terkadang yang menjadi musuh bangsa kita bukanlah dari daerah luar, tetapi berasal dari elemen kita sendiri."Ujarnya.
Kegiatan pengajian rutin berjalan lancar dan diakhiri dengan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dan dilanjutkan dengan bersolawat dan bersalaman pererat tali silaturahmi.
Reporter: (dan)
Editor: Ek
Tidak ada komentar