Breaking News

22 Finalis Bersaing Ketat di Ajang Bergengsi Beno Productions

Jakarta - Qjabar.com

Pak Beno, sekilas nama itu biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa, namun siapa yang menyangka kalau pria kelahiran Aceh 52 Tahun yang lalu mengalir darah seni suara yang cukup kuat dari sejak kecil. 

Segudang prestasi telah dia raih baik waktu SD sampai dengan Kuliah, Pria tamatan Fakultas Hukum UMJ yang sudah 38 tahun di dunia tarik suara serta 20 tahun wira wiri di dunia penjurian ajang pencarian bakat dan sekarang ini beliau menjadi guru vokal ekskul di SD Jakarta dan Bogor.

Disamping pernah menjadi juara bintang Radio dan TV seriosa tingkat Provinsi Aceh Tahun 1987, juara pop singer mahasiswa DKI tahun 1994, juara tembang kenangan DKI serta Juara Lagu mandarin DKI, beliau juga kerap menjadi backing vocal untuk penyanyi Hetty Koesendang pada tahun 1992 yang di siarkan oleh setasiun televisi milik pemerintah (TVRI). Kekompakan beliau menyanyi juga pernah di uji dengan tampil bareng anaknya di acara Family Seperstar yang tanyang di televisi nasional (RCTI) pada Tahun 2018.

Kini untuk menularkan bakat seni vokalnya kepada generasi muda maka di bawah bendera BENO PRUDUCTIONS beliau mengabdi untuk berbagi ilmu kepada anak didiknya, bukan hanya isapan jempol belaka terbukti sedjak tahun 2006 di bawah asuhan beliau anak didiknya sudah sering menjuarai lomba nyanyi anak tingkat Jabodetabek. Prestasi yang sangat berkesan adalah ketika anak didik beliau masuk di ajang bergengsi AMI AWARD 2016 sebagai artis solo perempuan anak2 terbaik. 

Dengan segudang pengalaman tersebut kini BENO PRODUCTIONS kembali mengadakan event lomba nyanyi tingkat SD se Jabodetabek.

“Event ini sebetulnya sudah kami jadwalkan jauh hari sebelum wabah COVID-19 menyebar Se Jabodetabek”, Terang beliau ketika wartawan Qjabar.com menghubunginya,Kamis 07/05/2020.

“Bulan maret menjadi awal bagi 52 peserta untuk maju di babak penyisihan, namun karena pandemi virus corona masih merajalela maka kami di bantu Dua orang dewan juri  Pak Zul yang sekarang ada di banda Aceh dan Pak Hengky di Cengkareng Jakarta Barat serta saya sendiri di Kota Bogor,untuk memutar otak agar acara ini dapat di lanjutkan.” masih terang pak Beno.

Lomba nyanyi online menjadi jalan tengah agar event ini terus berjalan caranya dengan para peserta yang terdiri dari siswa Sekolah Dasar se Jabodetabek dan satu siswa sekolah dasar yang ada di luar jawa yaitu dari Kupang Nusa Tenggara Timur untuk mengirimkan video nyanyi mereka ke pada ke 3 dewan juri tersebut melalui aplikasi whtas app.

Cara ini pun berhasil, terbukti dari 52 peserta telah mengirimkan videonya untuk tahap babap penyisihan yang telah di laksanakan pada bulan maret sampai April, dan telah menyisihkan 30 orang peserta dan kini tinggal 22 peserta untuk melaju ke babap final yang mana videonya harus dewan juri terima sebelum batas akhir penerimana file video pada tanggal 12 mei 2020.

“Sebetulnya acara ini unik loh mas, karena baru dalam sejarah ada lomba nyanyi online di mana kami dewan juri harus bekerja lebih keras lagi meningat kami tidak bertatap muka dengan peserta, namun untuk segi penilaian tetap sama antara online dan offline seperti unsur vocal ,tehnik vocal penghayatan serta penampilan dengan hanya melihat rekaman video.” Katanya. 

Lomba nyanyi online kali ini tidak di pungut biaya alias gratis bahkan panitia dan dewan juripun tidak mendapatkan honor apapun dari event lomba kali ini, semua mereka lakukan atas dasar ikhlas dan ibadah di bula suci Rhamadan. 

“Pendaftaran lombanya gratis, bahkan panitia dan dewan juri pun gratis semua kami lakukan karena kecintaan kami pada dunia seni vocal serta semoga menjadi ibadah kami di bulan suci rhamadan ini”. Tegasnya.

“Nantinya dari 22 peserta yang masuk finl saat ini hanya akan tersisa 6 orang yang layak dan pantas di sebut juara, dan untuk peserta yang kalah jadikanlah  kekalahan itu sebagai cermin agar kita terus belajar dan belajar serta jangan putus asa.” Pesan beliau.



Reporter: Maskuri
Editor: Ek

Tidak ada komentar