Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan, Kata Ruhimat Caleg Partai Berkarya
Tasik Kota - Qjabar.com
Mungkin kalimat “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan” sering dan tak asing lagi ditelinga kita. Hal tersebut menjadi sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang kita cita-citakan.
Yang terpenting adalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang, hak-hak berdemokrasi masyarakat harus dijaga kemurniannya.
Hal tersebut diungkap Ruhimat , yang akrab di panggil Asep Ontel, saat diskusi ringan dengan praktisi jurnalis didepan kantor Dishub Tasikmalaya, setelah ikut sepeda santai bersama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Dirinya prihatin, bila dalam Pemilu kali ini, hak-hak rakyat dimanipulir dengan praktek yang tidak terpuji, diberi janji dan ditekan dengan kekuatan kekuasaan.
“Rakyat kita adalah pemilik kedaulatan tertinggi, suaranya adalah suara Tuhan dalam demokrasi yang sesungguhnya. Kemurnian dan ketulusan suara mereka jangan dipaksakan dengan mengeksploitasi ketidakberdayaannya. Berikanlah sepenuhnya hak itu kepada rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri. Mereka jangan dipaksa, ditekan dengan kekuatan apapun, "kata Ruhimat.
Lebih lanjut, Ruhimat menambahkan, "bahwa dalam praktek politik di Kota Tasik, posisi masyarakat masih sangat lemah terhadap kekuasaan. Ketergantungan masyarakat terhadap pemegang kekuasan, menjadikan mereka begitu rentan untuk diekploitasi, ditekan dan diarahkan, walaupun sangat tidak sesuai nurani mereka."katanya.
“Faktor ekonomi dan ketidaktahuan membuat rakyat kita sangat terombang dalam menentukan pilihan dalam menyalurkan suaranya dalam demokrasi. Itu jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Mereka sejatinya dihormati, dihargai dan dijaga kemurniannya dalam menentukan pilihan,” tutur Dia.
Ruhimat sepakat, politik yang santun itu adalah memuliakan suara rakyat, suara Tuhan dalam prinsip demokrasi yang sesungguhnya. Kepentingan rakyat di atas segalanya.
Jurnalis.(EK)
Mungkin kalimat “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan” sering dan tak asing lagi ditelinga kita. Hal tersebut menjadi sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang kita cita-citakan.
Yang terpenting adalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang, hak-hak berdemokrasi masyarakat harus dijaga kemurniannya.
Hal tersebut diungkap Ruhimat , yang akrab di panggil Asep Ontel, saat diskusi ringan dengan praktisi jurnalis didepan kantor Dishub Tasikmalaya, setelah ikut sepeda santai bersama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Dirinya prihatin, bila dalam Pemilu kali ini, hak-hak rakyat dimanipulir dengan praktek yang tidak terpuji, diberi janji dan ditekan dengan kekuatan kekuasaan.
Lebih lanjut, Ruhimat menambahkan, "bahwa dalam praktek politik di Kota Tasik, posisi masyarakat masih sangat lemah terhadap kekuasaan. Ketergantungan masyarakat terhadap pemegang kekuasan, menjadikan mereka begitu rentan untuk diekploitasi, ditekan dan diarahkan, walaupun sangat tidak sesuai nurani mereka."katanya.
Ruhimat sepakat, politik yang santun itu adalah memuliakan suara rakyat, suara Tuhan dalam prinsip demokrasi yang sesungguhnya. Kepentingan rakyat di atas segalanya.
Jurnalis.(EK)
Tidak ada komentar