Lucy, Kerjaan Sederhana Sudah Enam Tahun Menyewakan Otopet Dan Jasa Service
Tasik Kota - Qjabar.com
Sejak Tahun 2012, pria yang biasa disapa Lucy ini usaha menyewakan berbagai jenis otopet kepada anak-anak di lokasi Taman Pusat Kota Tasikmalaya. Setiap hari, menjajakan sewaannya mulai pukul 17:00 WIB hingga sore sekitar pukul 21:00 WIB.
Setiap hari dia rata-rata membawa otopet gowes 15unit, otopet duduk 5 unit dan otopet buka tutup 10 unit. Harga sewa otopet Rp10.000 sepuasnya tanpa dibatasi waktu. Namun jika hari Minggu atau suasana banyak pengunjung, Rp10.000 dibatasi waktu setengah jam.
Sehari paling tidak ia mendapat uang sewaan antara Rp300.000 – Rp400.000. Bahkan bila musim tertentu seperti Ramadan di mana banyak orang ngabuburit, dia sehari bisa mendapat Rp1 juta lebih.
Cara kerja penyewaan sangat sederhana. Ketika ada yang menyewa tinggal pilih, mana yang diminati. Membayar bisa dimuka atau di belakng setelah menggunakan.
Pria asal Sambing permai itu mengaku, sangat menguntungkan menyewakan otopet tersebut. Operasional sehari-hari tidak terlalu mahal, apalagi jika ada kerusakan, dia sendiri bisa memperbaiki.
Bukan hanya itu, banyak juga pemilik otopet yang memperbaiki otopet yang sudah rusak. Sehingga dia mendapat penghasilan dari sewa dan jasa servis.
Lucky memulai usaha jasa sewa otopet sudah Enam Tahun. Sebelumnya dia bekerja sebagai karyawan pabrik di Jalarta. Hanya saja penghasilannya tidak seberapa sehingga dia mencoba peruntungan menyewakan otopet di Taman Kota Tasikmalaya.
“Saat itu modal saya Rp15 juta untuk membeli otopet. Itu pun saya sudah menjual Motor
Waktu itu harga otopet masih Rp1 juta sehingga Rp15 juta hanya cukup 15unit,” ungkapnya, Sabatu malam (21/07/2018).
Dia menyebutkan, sejak membuka usaha itu, terjadi kemajuan dalam ekonomi cukup meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan
keluarganya. Dia tak pernah mengalami kerugian, bahkan dia bisa membuka usaha yang sama di kota ini. Yakni di alun-alun,lapangan Dadaha dan CarFreeDay.
“Alhamdulillah saya sekarang bisa mempekerjakan karyawan. Selain buka sewa juga memperbaiki otopet dan menjual otopet yang baru,” katanya.
Di mengaku, keuntungan yang diperoleh sebulan dari penyewaan yang ditunggui sendiri yakni di Taman Pusat Kota Tasikmalaya mencapai Rp9 juta. Jumlah tersebut belum ditambah dengan penghasilan di lokasi lain.
Jurnalis.(dan)
Sejak Tahun 2012, pria yang biasa disapa Lucy ini usaha menyewakan berbagai jenis otopet kepada anak-anak di lokasi Taman Pusat Kota Tasikmalaya. Setiap hari, menjajakan sewaannya mulai pukul 17:00 WIB hingga sore sekitar pukul 21:00 WIB.
Setiap hari dia rata-rata membawa otopet gowes 15unit, otopet duduk 5 unit dan otopet buka tutup 10 unit. Harga sewa otopet Rp10.000 sepuasnya tanpa dibatasi waktu. Namun jika hari Minggu atau suasana banyak pengunjung, Rp10.000 dibatasi waktu setengah jam.
Sehari paling tidak ia mendapat uang sewaan antara Rp300.000 – Rp400.000. Bahkan bila musim tertentu seperti Ramadan di mana banyak orang ngabuburit, dia sehari bisa mendapat Rp1 juta lebih.
Cara kerja penyewaan sangat sederhana. Ketika ada yang menyewa tinggal pilih, mana yang diminati. Membayar bisa dimuka atau di belakng setelah menggunakan.
Pria asal Sambing permai itu mengaku, sangat menguntungkan menyewakan otopet tersebut. Operasional sehari-hari tidak terlalu mahal, apalagi jika ada kerusakan, dia sendiri bisa memperbaiki.
Bukan hanya itu, banyak juga pemilik otopet yang memperbaiki otopet yang sudah rusak. Sehingga dia mendapat penghasilan dari sewa dan jasa servis.
Lucky memulai usaha jasa sewa otopet sudah Enam Tahun. Sebelumnya dia bekerja sebagai karyawan pabrik di Jalarta. Hanya saja penghasilannya tidak seberapa sehingga dia mencoba peruntungan menyewakan otopet di Taman Kota Tasikmalaya.
“Saat itu modal saya Rp15 juta untuk membeli otopet. Itu pun saya sudah menjual Motor
Waktu itu harga otopet masih Rp1 juta sehingga Rp15 juta hanya cukup 15unit,” ungkapnya, Sabatu malam (21/07/2018).
Dia menyebutkan, sejak membuka usaha itu, terjadi kemajuan dalam ekonomi cukup meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan
keluarganya. Dia tak pernah mengalami kerugian, bahkan dia bisa membuka usaha yang sama di kota ini. Yakni di alun-alun,lapangan Dadaha dan CarFreeDay.
“Alhamdulillah saya sekarang bisa mempekerjakan karyawan. Selain buka sewa juga memperbaiki otopet dan menjual otopet yang baru,” katanya.
Di mengaku, keuntungan yang diperoleh sebulan dari penyewaan yang ditunggui sendiri yakni di Taman Pusat Kota Tasikmalaya mencapai Rp9 juta. Jumlah tersebut belum ditambah dengan penghasilan di lokasi lain.
Jurnalis.(dan)
Tidak ada komentar