HMI Tuntut BPK Provinsi Jabar Agar Meng-Audit DTW Arum Jeram Sungai Ciwulan
Bertempat di halaman kantor BPKAD Himpunan mahasiswa Islam (HMI) mengadakan aksi untuk mempertanyakan pembangunan DTW Arung jeram sungai Ciwulan. Kamis 19 April 2018.
Menyikapi fakta yang terjadi belakangan ini terkait pengembangan jaringan promosi pariwisata Kabupaten Tasikmalaya yang di gembor-gemborkan oleh pemerintah daerah Tasikmalaya dan diklaim menjadi skala prioritas di Kabupaten Tasikmalaya, karna melihat pada faktanya potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya di dominasi dari sektor Pariwisata, baik Gunung, Pantai, Curug, dan Sungai.
Jika dikelola dengan baik dan bijaksana tentunya akan meningkatkan PAD dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Yoga Ahmad Fauzi sebagai korlap aksi mengatakan, "bahwa dirinya melihat pada realitanya angin segar yang berhembus tak sesuai dengan wacana para pemilik kebijakan, ini di buktikan dengan adanya pembangunan DTW Arung jeram sungai Ciwulan yang di laksanakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dengan total anggaran Rp. 2.500.000.000 (dua miliyar lima ratus juta rupiah).
Menurutnya dari hasil kajian HMI Cabang Tasikmalaya sarat akan tindakan KORUPSI atau penyalahgunaan wewenang, bahwa lokasi tersebut tidak cocok dijadikan tempat destinasi Wisata Arung jeram (menurut para ahli).
"Dari tinjauan dilapangan yang sangat menggelikan dengan anggaran yang sangat fantastis dugaan MARK-UP pun sangat bisa terjadi, maka dari itu kami HMI cabang Tasikmalaya mendesak BPK provinsi Jawa Barat.
Lanjut Ia, "Untuk segera meng-audit pembangunan DTW Arung jeram sungai Ciwulan, tindak tegas Segala bentuk tindakan korupsi yang ada di lingkungan Pemda Tasikmalaya dan supaya di hukum yang seberat-beratnya bagi para oknum PELAKOR (Penggarap Lahan Kotor) alias KORUPTOR " ungkapnya.
(Edwin /Umar)
Saya bilang 👍
BalasHapus